Islamic Widget

Senin, 29 Agustus 2011

Lebaran Sebentar lagi..Selasa atau Rabu ya??


BismillahirRahmanir Rohim..

Pemerintah Indonesia hari ini menetapkan 1 Syawal 1432 jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011, yang ditetapkan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Atas alas an tidak melihat Hilal di seluruh Indonesia, yang menyetujui nya adalah NU, Persis, LAPAN, dll..

Dan ada juga yang menetapkan 1 Syawal 1432 H itu jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011.yaitu Muhammadiyah yang sudah menetapkan Jauh-jauh hari, dan juga FPI, dll. Keputusan itu merupakan hasil penghitungan hisab tim Muhammadiyah. Saat matahari terbenam pada hari ke-29 Ramadhan, posisi hilal ada di atas ufuk dengan ketinggian 1 derajat 55 menit. Dan diperkuat dengan ada nya yang melihat Hilal yang telah disumpah terlebih dahulu. Seperti yang Rasullah contohkan ketika ada yang sudah melihat Hilal lalu dia bersedia bersumpah, maka Rasulullah langsung menetapkan bahwa hari itu sudah 1 Syawal dan besok Lebaran.

Kita lihat di Mekkah, ternyata di Mekkah yang menggunakan kalender Ummul Qura' itu Menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011..

Indonesia dan Mekkah itu hanya selisih 4 jam 20 Menit dengan WIB. Lebih dahulu Indonesia..
Saya baca di Kaskus bahwa harus berkiblat pada Arab Saudi..

Sabtu, 04 September 2010

Kisah HATIM AL-ASHAM

Nama lengkapnya adalah Abu Abdul Rahman Hatim bin Alwan, terkenal dengan gelar Al-Asham, dia termasuk tokoh guru besar (syaikh) khurasan, murid Syaikh Syaqiq, guru Ahmad bin Khadrawaih. Hatim dijuluki Al-Asham (orang yang tuli) bukan karena ia tuli akan tetapi pernah ia berpura-pura tuli karena untuk menjaga kehormatan seseorang hingga ia dijuluki dengan Al-Asham. Dia pernah mengunjungi Baghdad dan menetap di kota ini sampai meninggal. Tercatat, meninggal di Wasyjard, dekat kota Tarmidz, pada tahun 237 H (852 M).
Hatim al-asham adalah orang yang sangat sopan dan jg dermawan. Pada suatu hari datanglah seorang wanita kepadanya untuk meminta sesuatu. Tanpa disengaja, wanita itu telah mengeluarkan kentut dg sdikit keras dihadapan Hatim Al Asham, maka wanita itupun menjadi salah tingkah, tetapi Hatim Al Asham adalah org yg baik, ia mengerti bagaimana perasaan wanita, tentu wanita ini sangat malu dengan suara kentutnya yg lumayan keras, jd Hatim pura-pura tdk mendengar kentut wanita itu.

Hatim Al Asham berkata : "hai, keraskanlah suaramu, karena aku tdk mendengar apa yg kamu bicarakan", Hatim berpura-pura tuli agar wanita itu menyangka bahwa Hatim tidak mendengar kentutnya yg membuat dirinya malu itu, kemudian wanita itu pun mengulangi ucapannya dgn agak keras dan Hatim pun menjawabnya dg suara agak keras pula.

Kisah SAMSON dan Lailatul Qadr

Tau cerita tentang Samson?? Samson adalah lelaki yang sangat kuat. Cerita ini difilm kan oleh pihak barat menjadi film yang terkenal “Samson and Delilah”, (versi tiruannya dimainkan Benyamin S dalam film Samson betawi.)
Lalu apa hubungannya dengan Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan)? Mmm.. Ternyata ada hubungannya loh. Simak kisahnya berikut ini.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali diceritakan bahwa rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi as. Nabi Sam'un Ghozi as adalah Nabi dari bani israil
Nabi Sam'un Ghozi as memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam'un Ghozi as adalah kisah israiliyat yang diceritakan turun temurun di jazirah arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum rasulullah lahir
Nabi Sam'un Ghozi as ini telah berperang melawan orang kafir selama 1000 bulan. Senjatanya hanyalah rambut jenggot unta. Walaupun hanya bermodalkan senjata tersebut, banyak musuh  kafir yang tewas tak terhitung jumlahnya. Subhanallah. Apabila Nabi Sam`un Ghozi as haus, ia cukup meminum air segar yang keluar dari sela-sela gusinya. Apabila lapar, tumbuhlah daging dari tubuhnya, lalu ia pun memakannya. Menghadapi Nabi Sam`un Ghozi as yang gagah perkasa, musuh begitu kewalahan.

Nabi Sam'un Ghozi as berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.